Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

hasil Designq

file:///E:/POSTER%20NEW%20jadi.pdf

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH: BERPUISI ITU PERLUKAH?

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH: BERPUISI ITU PERLUKAH? : "Perlu. DEMONTRASI KELUARGA KUCING Kakek tertawa seperti kucing, meong lalu nenekku klepek, klepek. Nenek kucing suka seekor kucing. Ib..."

Stilistika,

Gambar
BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Stilistika tidak terbatas dalam bahasa dan sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, gaya juga dibicarakan dalam karya seni yang lain, termasuk bentuk-bentuk karangan bebas pada umunya, seperti sosial, politik, ekonomi, media dan sebagainya, bahkan juga dalam kehidupan praktis sehari-hari (Ratna, 2010: vi). Dalam karya seni gaya berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan secara khas medium masing-masing, yang kemudian dapat menimbulkan aliran-aliran. Dalam bidang ilmu pengetahuan dikenal gaya ilmiah popular, gaya selingkung. Dalam bidang olahraga dikenal gaya bebas, gaya dada. Dalam media massa dan kehidupan sehari-hari dikenal gaya hidup, gaya orde lama, gaya kapitalis, gaya bintang pop, gaya keratin, dan sebagainya.             Secara historis, dengan melihat perkembangan di Barat, stilistika, khususnya dalam kaitanya dengan retorika seni berbicara, seni berbicara, seni berpidato, sudah nerkembang sangat jauh, melipti masa waktu hampe

Hakikat Fiksi

Fiksi : Pengertian dan hakikat Ø   Karya Imajiner dan Estetis Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi, teks naratif atau wacana naratif. Fiksi berarti cerita rekaan atau cerita khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga ia tak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Fiksi menurut alterberg dan lewis (1966: 14), merupakan prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Fiksi pertama-tama menyaran pada prosa naratif, yang dalam hal ini novel dan cerpen bahkankemudian fiksi sering dianggap bersinonim dengan novel ( Abrams , 1981 : 61). Novel sebagai sebuah karya fiksi, menawarkan sebuah dunia-dunia yang berisi model yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya. Dalam dunia kesastraan terdapat suatu bentuk karya sastra yang mendasarkan diri pada fakta. Karya sastra yang demikian, oleh Abrams (1981 : 61) disebu

FIKSI : TEKS NARATIF

FIKSI: SEBUAH TEKS NARATIF Pengertian Fiksi Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction) , teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource) . Istilah fiksi dalam pengertian in berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyaran pada kebenaran sejarah (Abrams, 1981:61). Karya fiksi dengan demikian menyaran pada suatu karya yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga ia tak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Fiksi menurut Altenberg dan Lewis (1966:14), dapat diartikan sebagai “prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia. Pengarang mengemukakan hal itu berdasarkan pengalaman dan pengamatan terhadap kehidupan. Fiksi merupakan sebuah cerita, dan karenanya terkandung juga di dalamnya tujuan memberikan hiburan kepada pembaca disamping adanya tujuan estetik. Membaca