Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2011

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH: BERPUISI ITU PERLUKAH?

PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH: BERPUISI ITU PERLUKAH? : "Perlu. DEMONTRASI KELUARGA KUCING Kakek tertawa seperti kucing, meong lalu nenekku klepek, klepek. Nenek kucing suka seekor kucing. Ib..."

Stilistika,

Gambar
BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang             Stilistika tidak terbatas dalam bahasa dan sastra. Dalam pengertian yang lebih luas, gaya juga dibicarakan dalam karya seni yang lain, termasuk bentuk-bentuk karangan bebas pada umunya, seperti sosial, politik, ekonomi, media dan sebagainya, bahkan juga dalam kehidupan praktis sehari-hari (Ratna, 2010: vi). Dalam karya seni gaya berkaitan dengan cara-cara pemanfaatan secara khas medium masing-masing, yang kemudian dapat menimbulkan aliran-aliran. Dalam bidang ilmu pengetahuan dikenal gaya ilmiah popular, gaya selingkung. Dalam bidang olahraga dikenal gaya bebas, gaya dada. Dalam media massa dan kehidupan sehari-hari dikenal gaya hidup, gaya orde lama, gaya kapitalis, gaya bintang pop, gaya keratin, dan sebagainya.             Secara historis, dengan melihat perkembangan di Barat, stilistika, khususnya dalam kaitanya dengan retorika seni berbicara, seni berbicara, seni berpidato, sudah nerkembang sangat jauh, melipti masa waktu hampe