ANALISIS SOAL UJIAN
NASIONAL BAHASA INDONESIA UNTUK SMK TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DENGAN KTSP MODEL
C37 BERDASARKAN SKL BAHASA INDONESIA UNTUK SMK
Tri Saparudin
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian
ini adalah : 1) Memetakan butir soal UN SMK tahun pelajaran 2011/2012
berdasarkan SKL SMK tahun pelajaran 2011/2012, 2) Relevansi soal UN SMK Tahun
pelajaran 2011/2012 berdasarkan SKL SMK tahun pelajaran 2011/2012. Metode dalam
penelitian ini Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Objek penelitian dalam
penelitian kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi
sosial yang terdiri dari tiga komponen, yaitu (1) tempat, (2) pelaku, (3)
aktifitas. Sedangkan materi, metode, dan evaluasi di perpustakaan. Data
penelitian kualitatif ini adalah butir soal sastra pada soal Ujian Nasional
Bahasa Indonesia SMK tahun pelajaran 2011/2012 dengan kurikulum KTSP. Sumber
data pada penelitian ini adala soal pada Ujian Nasional tahun 2011/2012 dengan
kurikulum KTSP. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan teknik
observasi, dokumentasi, catat. Reduksi data yang diperoleh dari lapangan jumlahya cukup banyak dicatat secara
teliti dan rinci. Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplay data. Teknik waliditas data pada penelitian ini adalah
validitas data internal. Tujuannya untuk mengukur tingkat akurasi dengan data
yang didapat atau dicapai. Penyajian hasil data pada penelitian ini menggunakan
teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah teknik penyajian
dengan rumusan kata-kata biasa. Hasil penelitian ini adalah kesesuaian antara
standar kompetensi indicator ketercapaian dengan soal ujian nasional bahasa
Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau
disingkat KTSP. Kesesuaian tersebut akan berpengaruh dengan tingkat
keberhasilan peserta didik dalam menghadapi soal ujian nasional selanjutnaya
disingkat UN.
Kata kunci: KTSP, Ujian Nasional, Standar Kompetensi
PENDAHULUAN
Evaluasi
sebagai akhir yang memberikan keputusan akhir tentang keberhasilan proses
belajar mengajar. Ujian Nasional kemudian disingkat UN sebagai salah satu alat
evaluasi yang menentukan lulus atau tidaknya seorang siswa selama tiga tahun
menempuh pelajaran. UN merupakan sebuah proses alamiah yang harus dilalui oleh
setiap pelajar dan ditujukan untuk mengukur kompetensi hasil belajar yang
selama ini telah dijalani. Hal ini membuat UN memerlukan persiapn khusus yang
lebih daripada evaluasi-evaluasi yang lain.
Rumusan
masalah dalam penelitian ini ada dua yaitu; 1) Bagaimanakah pemetaan butir soal
UN SMK tahun pelajaran 2011/2012 berdasarkan SKL SMK tahun pelajaran 2011/2012,
2) Relevansi soal UN SMK Tahun pelajaran 2011/2012 berdasarkan SKL SMK tahun
pelajaran 2011/2012.
Ujian
Nasional yang selanjutnya disingkat UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah (Permendiknas nomor 75 tahun 2009 dalam BSNP, 2009: 2). Ujian Nasional
utamanya di selenggarakan bagi seluruh peserta ujian yang terdaftar sebagai
peserta UN. Adapun UN susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakan bagi
peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN utama karena alas an tertentu dan
disertai bukti yang sah. Tujuan dari Ujian Nasional adalah untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kisi-kisi
soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal ujian yang memuat
SKL dan kmampuan yang diujikan. Standar Kompetensi Lulusan yang selanjutnya
disebut SKL adalah standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta
didik.
Badan
Standar Nasional Pendidikan dalam Permendiknas nomor 23 tahun 2006 menyatakan
Standar Kompetensi Lulusan adalah sebagai berikut: 1. Mendengarkan, 2)
Berbicara, 3) Membaca, 4) Menulis.
Kurikulum
adalah rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah
bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
mengajarnya (Nasution, 1999: 5). KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum
2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang selanjutnya disingkat KBK menjadi kurikulum yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah.
Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP dikembangkan
berdsarkan prinsip-prinsip berikut:
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik, dan lingkungan.
Beragam dan terpadu.
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Menyeluruh dan berkesinambungan.
Belajar sepanjang hayat.
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Evalusi
adalah alat untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang
berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang di tentukan oleh
Pemerintah. hal itu dapat dijadikan sebuah patokan apabila ingin mengetahui
seberapa paham dan mengerti siswa akan sebuah materi yang diajarkan oleh satuan
pendidikan (Purwanto, 1985: 3).
Tujuan
dalam penelitian ini untuk 1) Memetakan butir soal UN SMK tahun pelajaran
2011/2012 berdasarkan SKL SMK tahun pelajaran 2011/2012, 2) Relevansi soal UN
SMK Tahun pelajaran 2011/2012 berdasarkan SKL SMK tahun pelajaran 2011/2012.
` Manfaat
dalam penelitian ini nantinya Ada dua manfaat yang akan dicapai dalam
penelitian ini. (1) Manfaat Teoretis adalah memberikan informasi mengenai
pentingnya pemetaan butir soal ujian nasional sebagai evaluasi hasil belajar
siswa. (2) Manfaat Praktis adalah sebagai dasar untuk mengevaluasi pemetaan
butir soal ujian nasional dan dapat dijadikan referen bagi peneliti yang lain
berkaitan dengan evaluasi terhadap soal ujian.
Beberapa
penelitian yang relevan antara lain: penelitian Ariyana Tri Lilis (2011),
penelitian Mujimin (2009), penelitian Ridhahani (2007). Penelitian yang dilakukan Mujimin (2009) berjudul “Kompetensi Guru dalam
Menyusun Butir Soal pada Pelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar”. Penelitian
ini menunjukkan Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan
untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran.
Penilaian memerlukan data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil
pengukuran. Pengukuran merupakan seperangkat langkah dalam rangka pemberian
angka terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengukuran ini biasanya
dilakukan melalui tes: baik tes prestasi belajar maupun tes psikologi. Tes,
sebagai alat ukur, perlu dirancang secara khusus sesuai dengan tujuan peruntukannya,
dan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kaidah-kaidah
penyusunannya. Soal pilihan ganda merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat
dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disedikan. Kontruksinya
terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci
dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar
sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus
berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya jika tidak menguasai
materinya. Kemampuan guru menyusun butir soal ujian akhir sekolah mata
pelajaran bahasa Jawa sekolah dasar tahun 2008/2009 di kecamatan Banyumanik
masih memprihatinkan. Hal ini diperkuat hasil analisis terhadap soal yang
disusun menunjukkan; soal dari SD Islam Terpadu Hidayatullah soal dengan
kategori sukar 6%, sedang 34%, dan mudah 60%. Soal ujian akhir sekolah dari SD
Negeri Banyumanik 01 dengan kategori sukar 6%, sedang 26%, dan mudah 68%. Belum
semua guru memiliki pengalaman menyusun butir soal tersebut. Hal ini terkait
dengan system penyusunan butir soal yang diserahkan kepada tim tertentu. Hal
ini dilakukan karena jika soal disusun dan diperbanyak oleh pihak sekolah biayanya
lebih besar dibanding menginduk pada sekolah lain.
Persamaan
penelitian Mujimin dengan penelitian ini adalah pada analisis butir soal.
Adapun perbedaannya terletak pada mata pelajaran dan tingkatan pendidikan.
Penelitian
yang dilakukan Ariyana Tri Lilis (2011) berjudul “Analisis Butir Soal Ulangan
Akhir Semester Gasal IPA KelasIX SMP Di Kabupaten Grobogan”. Penelitian ini
menunjukkan selama ini asesmen siswa SMP di Kabupaten Grobogan masih didominasi
oleh tes yang belum divalidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
validitas, tingkat kesukaran, daya beda, efektifitas pengecoh, dan reliabilitas
soal Ulangan Akhir Semester Gasal IPA Kelas IX di Kabupaten Grobogan. Dengan teknik
purposive sampling diperoleh soal
UAS, sedangkan proportional stratified
random sampling untuk memproleh lembar jawaban siswa terpilih 15 sekolah (2
SMP SSN, 6 SMP N non SSN dan 7 SMP swasta). Metode pengumpulan data dengan
dokumentasi. Analisis kualitatif pada soal Biologi untuk pilihan ganda dan uraian,
sedangkan kuantitatif pada pilihan ganda menggunakan program ITEMAN versi 3.0.
Hasil analisis kuantitatif seluruh sekolah menunjukkan bahwa 2% sangat sukar;
20% sukar; 70% sedang; 4% mudah dan 4% sangat mudah. Daya beda baik 26%, cukup
baik 62%, jelek 10% dan sangat jelek 2%. Efektifitas pengecoh 82% berfungsi.
Reliabilitas secara keseluruhan adalah 0,711 artinya soal memiliki keajegan
tinggi. Analisis kualitatif soal pilihan ganda sesuai dengan materi, konstruksi
dan bahasa tetapi terdapat beberapa soal yang perlu diperbaiki. Soal uraian
sesuai dengan aspek penelaahan tetapi aspek konstruksi perlu diperbaiki. Berdasarkan
penelitian disimpulkan bahwa soal valid logis karena sesuai dengan soal standar
tapi perlu perbaikan aspek konstruksi pada beberapa soal. Soal memiliki tingkat
kesukaran sedang, daya beda baik, efektifitas pengecoh berfungsi serta reliabel
dengan kategori tinggi.
Persamaan
penelitian Ariyana Tri Lilis dengan penelitian ini adalah pada analisis butir
soal. Adapun perbedaannya terletak pada mata pelajaran dan Ujiannya. Penelitian
ini akan meneliti Ujian Nasional mata pelajaran bahasa Indonesia sedangkan
penelitian Ariyana Tri Lilis meneliti Ujian Akhir Semester Gasal mata pelajaran
IPA.
Penelitian
yang dilakukan Mujimin (2009) berjudul “Kompetensi Guru dalam Menyusun Butir
Soal pada Pelajaran Bahasa Jawa di Sekolah Dasar”. Penelitian ini menunjukkan
Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui
perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran. Penilaian memerlukan
data yang baik. Salah satu sumber data itu adalah hasil pengukuran. Pengukuran
merupakan seperangkat langkah dalam rangka pemberian angka terhadap hasil kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pengukuran ini biasanya dilakukan melalui tes: baik tes
prestasi belajar maupun tes psikologi. Tes, sebagai alat ukur, perlu dirancang
secara khusus sesuai dengan tujuan peruntukannya, dan perlu dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya, sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunannya. Soal pilihan ganda
merupakan bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban
yang telah disedikan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban.
Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan
jawaban benar atau paling benar sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak
benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya
jika tidak menguasai materinya. Kemampuan guru menyusun butir soal ujian akhir
sekolah mata pelajaran bahasa Jawa sekolah dasar tahun 2008/2009 di kecamatan
Banyumanik masih memprihatinkan. Hal ini diperkuat hasil analisis terhadap soal
yang disusun menunjukkan; soal dari SD Islam Terpadu Hidayatullah soal dengan
kategori sukar 6%, sedang 34%, dan mudah 60%. Soal ujian akhir sekolah dari SD
Negeri Banyumanik 01 dengan kategori sukar 6%, sedang 26%, dan mudah 68%. Belum
semua guru memiliki pengalaman menyusun butir soal tersebut. Hal ini terkait
dengan system penyusunan butir soal yang diserahkan kepada tim tertentu. Hal
ini dilakukan karena jika soal disusun dan diperbanyak oleh pihak sekolah
biayanya lebih besar dibanding menginduk pada sekolah lain.
Persamaan penelitian Mujimin dengan
penelitian ini adalah pada analisis butir soal. Adapun perbedaannya terletak
pada mata pelajaran dan tingkatan pendidikan.
METODE
PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
kualitatif. Menurut Mc Milan dan Schumacher dalam Syamsudin dan Vismaia S.
Damiati, 2006: 73 penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga
disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data
dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi langsung dengan orang-orang
di tempat penelitian. Dengan metode kualitatid, data yang di dapat lebih
lengkap dan mendalam sehingga penelitian dapat dicapai secara maksimal.
Objek penelitian dalam penelitian
kualitatif yang diobservasi menurut Spradley dinamakan situasi sosial yang
terdiri dari tiga komponen, yaitu (1) tempat, (2) pelaku, (3) aktifitas
(Sugiono, 2007: 68). Maka dari itu, penelitian ini memiliki objek relefansi
pada soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMK tahun pelajaran 2011/2012 dengan
kurikulum KTSP. Sedangkan materi, metode, dan evaluasi di perpustakaan.
Data penelitian kualitatif ini
adalah butir soal sastra pada soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMK tahun
pelajaran 2011/2012 dengan kurikulum KTSP. Sumber data pada penelitian ini
adala soal pada Ujian Nasional tahun 2011/2012 dengan kurikulum KTSP.
Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dengan teknik observasi, dokumentasi, catat. Teknik observasi
partisipasi adalah metode penelitian untuk mengungkapkan data yang dicirikan
adanya interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti (Mantra, 2006:
28). Adapaun teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara tidak langsung situjukan kepada subjek penelitian, tetapi melalui
dokumen-dokumen, baik resmi maupun tidak resmi (Suhartono, 2004: 70).
Aktifitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data yang
diperoleh sudah jenuh. Setelah data dikumpulkan, maka peneliti melakukan
antisiatory sebelum melakukan reduksi data. Reduksi data yang diperoleh
dari lapangan jumlahya cukup banyak
dicatat secara teliti dan rinci. Setelah dilakukan reduksi data, maka langkah
selanjutnya adalah mendisplay data, artinya menyajikan data sehingga data
tersebut dapat terorganisir, tersusun dengan mengaitkan keseluruhan proses
dengan tujuan agar mudah dipahami. Setelah itu, dilakukan penarikan kesimpulan
dan verifikasi (Sugiono, 2010: 246-252).
Teknik waliditas data pada
penelitian ini adalah validitas data internal. Tujuannya untuk mengukur tingkat
akurasi dengan data yang didapat atau dicapai (Sugiono, 2010: 267).
Penyajian hasil data pada penelitian
ini menggunakan teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah
teknik penyajian dengan rumusan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993: 145).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemetaan
Butir Soal Ujian Nasional SMK Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Standar Kompetensi Lulusan
Ujian
nasional sebagai ujian final yang menentukan lulus atau tidaknya seorang siswa
selama tiga tahun untuk tingkatan SMP dan SMA dan enam tahun untuk tingkat SD.
Ujian nasional sebagai alat evaluasi tentu tidak bias terlepas dari kurikulum
yang menaunginya. Kurikulum menentukan bagaimana proses belajar-mengajar yang
berlangsung di sekolah, sehingga dari proses tersebut mampu menciptakan manusia
yang terdidik.
Mengidentifikasi
soal Ujian Nasional berdasarkan pada cakupan kompetensi terdiri atas dua
kompetensi, yaitu kompetensi kebahasaan dan kesastraan. Kedua kompetensi
tersebut dalam soal Ujian Nasional kemudian disusun berdasarkan dua aspek
keterampilan, yaitu membaca dan menulis. Secara garis besar soal Ujian Nasional
sesuai dengan kompetensi yang ada pada SKL. Akan tetapi, pada aspek keterampilan
soal Ujian Nasional belum mencakup empat keterampilan secara langsung. Soal
Ujian Nasional dominan berupa soal pada keterampilan membaca. Pada soal Ujian
Nasional keterampilan berbicara dan menyimak tidak ditemukan. Dari 50 butir
soal Ujian Nasional terdiri atas 7 butir soal sastra, yaitu (16, 17, 18, 24,
25, 26, 27) dan 43 butir soal bahasa, yaitu (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 23, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50). Soal Ujian Nasional bahasa
Indonesia terdapat dilampiran.
Berikut ini pengklasifikasian
pemetaan butir soal Ujian Nasional bahasa Indonesia terhadap SKL.
No.
|
Standar Kompetensi Lulusan
|
Indikator
|
Butir
|
1.
|
Membaca
Memahami
isi berbagai bentuk wacana nonsastra seperti berbagai teks bacaan dari media
cetak, laporan, petunjuk kerja, aturan, otobiografi, biografi, grafik,
matriks, bagan, diagram, denah, dan jadwal; dan bentuk wacana sastra
seperti prosa, puisi, dan drama, serta
menanggapi isinya secara kritis.
|
Menentukan unsur-unsur isi wacana.
|
36, 37, 38
|
menentukan jenis laporan.
|
13
|
||
Menentukan isi petunjuk kerja.
|
7
|
||
Menentukan isi riwayat hidup/biografi.
|
1
|
||
Menentukan isi grafik/matriks.
|
2, 3
|
||
Menentukan tanggapan terhadap isi paragraf.
|
4, 9
|
||
Menentukan penggunaan berbagai jenis kata.
|
5
|
||
Menentukan kalimat tanya yang sesuai dengan konteks.
|
21, 22
|
||
Menentukan perubahan makna kata.
|
20
|
||
Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks.
|
15
|
||
Menentukan unsur intrinsik puisi.
|
16, 17
|
||
Menentukan unsur intrinsik cerpen/novel/drama.
|
18, 24, 25, 26
|
||
Menentukan unsur ekstrinsik novel.
|
27
|
||
2.
|
Menulis
berbagai teks dalam konteks bermasyarakat; membuat
parafrasa;
menulis jenis-jenis wacana (naratif, deskriptif,
ekspositoris, argumentatif); meringkas teks; menyimpulkan isi teks; menulis
proposal, surat, dan laporan.
|
Melengkapi kalimat rumpang.
|
43
|
Menentukan kalimat efektif.
|
|||
Menentukan kalimat padu.
|
|||
Melengkapi paragraf rumpang.
|
10, 11
|
||
Menentukan penulisan kata sesuai EYD.
|
28
|
||
Menentukan jenis karangan.
|
39
|
||
Menentukan pola pengembangan paragraf.
|
14, 12
|
||
Menentukan penulisan berbagai unsur proposal.
|
13, 40, 41, dan 42
|
||
Menentukan penulisan bagian-bagian surat.
|
30, 31, 32, 33
|
||
Menentukan penulisan jenis-jenis surat.
|
35, 48
|
||
Menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah.
|
47
|
||
Menentukan catatan isi rapat.
|
44
|
||
Menentukan bagian-bagian isi laporan.
|
13,
|
||
Menentukan kalimat pengumuman.
|
29, 49
|
||
Menentukan kalimat poster.
|
50
|
Butir
soal no. (1) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan isi riwayat
hidup/biografi.
Butir soal no. (1) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi biografi.
Butir soal no. (1) menuntut siswa untuk dapat menentukan pernyataan yang sesuai
dengan isi riwayat hidup tokoh Mahmud M. D. Menentukan isi dari riwayat hidup
biografi seorang tokoh merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (1) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan isi riwayat hidup/biografi.
Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat
menentukan isi riwayat hidup/biografi.
Butir
soal no. (2) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan isi grafik/matriks. Butir soal no. (2) merupakan bentuk soal yang mengenai
kompetensi membaca grafik. Butir soal no. (2) menuntut siswa untuk dapat
menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi grafik. Menentukan isi grafik/matriks merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (2) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan isi grafik/matriks. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan isi
grafik/matriks.
Butir
soal no. (3) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan isi grafik/matriks. Butir soal no. (3) merupakan bentuk soal yang mengenai
kompetensi membaca grafik. Butir soal no. (3) menuntut siswa untuk dapat
menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi grafik. Menentukan isi grafik/matriks merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (3) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan isi grafik/matriks. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan isi
grafik/matriks.
Butir
soal no. (4) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan tanggapan terhadap isi
paragraf. Butir
soal no. (4) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi kalimat. Butir soal
no. (4) menuntut siswa untuk dapat menanggapi secara Menentukan isi dari riwayat hidup biografi
seorang tokoh logis isis paragrap merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (4) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan tanggapan terhadap isi paragraf. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menanggapi secara logis
isi paragraf.
Butir
soal no. (5) berdasarkan standar kompetensi lulusan dan indikator adalah menentukan penggunaan berbagai
jenis kata. Butir
soal no. (5) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi penggunaan jenis
kata tidak baku. Butir soal no. (5) menuntut siswa untuk dapat menentukan kalimat
yang tidak baku dalam paragraf. menentukan penggunaan berbagai jenis kata merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (5) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penggunaan berbagai jenis kata. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan penggunaan berbagai
jenis kata.
Butir
soal no. (6) berdasarkan standar kompetensi lulusan dan indikator adalah menentukan penggunaan berbagai
jenis kata. Butir
soal no. (6) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi penggunaan jenis
kata tidak baku. Butir soal no. (6) menuntut siswa untuk dapat menentukan
kalimat yang tidak baku dalam paragraf. menentukan penggunaan berbagai jenis kata merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (6) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penggunaan berbagai jenis kata. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan penggunaan berbagai
jenis kata.
Butir
soal no. (7) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan isi petunjuk kerja. Butir soal no. (7) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi kalimat petunjuk. Butir soal no. (7)
menuntut siswa untuk dapat menentukan pernyataan yang tidak sesuai dengan
petunjuk. Menentukan isi
petunjuk kerja
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (7) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan isi petunjuk kerja. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan isi petunjuk kerja.
Butir
soal no. (8) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (9) berdasarkan standar kompetensi lulusan menulis dan indikator menentukan tanggapan terhadap isi
paragraf. Butir
soal no. (9) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi kalimat. Butir soal
no. (9) menuntut siswa untuk dapat menanggapi secara Menentukan isi dari riwayat hidup biografi
seorang tokoh logis isis paragrap merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (9) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan tanggapan terhadap isi paragraf. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menanggapi secara logis
isi paragraf.
Butir
soal no. (10) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (11) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah melengkapi paragraf rumpang. Butir soal no. (11) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi paragraf. Butir soal no. (11) menuntut
siswa untuk dapat menentukan kalimat penjelas sumbang. Melengkapi paragraf rumpang merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (11) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan melengkapi paragraf rumpang. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat melengkapi paragraf rumpang.
Butir
soal no. (12) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan pola pengembangan
paragraf. Butir
soal no. (12) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi paragraf. Butir
soal no. (12) menuntut siswa untuk dapat menentukan pernyataan yang sesuai
dengan isi paragraf. Menentukan
pola pengembangan paragraf
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (12) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan pola pengembangan paragraf. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan pola pengembangan
paragraf.
Butir
soal no. (13, 40, 41, 42 dan 44)
berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan jenis laporan. Butir soal no. (13, 40, 41, 42 dan 43) merupakan bentuk soal yang
mengenai kompetensi laporan. Butir soal no. (13, 40, 41, 42 dan 44) menuntut siswa untuk dapat
menentukan jenis laporan. Menentukan bagian-bagian isi laporan merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (13, 40, 41, 42 dan 44)
memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi lulusan dan
indikator terkait kemampuan untuk menentukan jenis laporan. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan jenis laporan.
Butir
soal no. (14) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan pola pengembangan
paragraf. Butir
soal no. (14) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi paragraf. Butir
soal no. (14) menuntut siswa untuk dapat menentukan pernyataan yang sesuai dengan
isi paragraf. Menentukan
pola pengembangan paragraf
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (14) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan pola pengembangan paragraf. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat Menentukan pola pengembangan
paragraf.
Butir
soal no. (15) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan ungkapan/peribahasa
dalam teks. Butir
soal no. (15) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi peribahasa. Butir
soal no. (15) menuntut siswa untuk dapat menentukan peribahasa sesuai dengan
ilustrasi. Menentukan
ungkapan/peribahasa dalam teks
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (15) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan ungkapan/peribahasa
dalam teks.
Butir
soal no. (16 dan 17) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan unsur intrinsik puisi. Butir soal no. (16 dan 17)
merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi unsur instrinsik puisi. Butir
soal no. (16 dan 17) menuntut siswa untuk dapat menentukan unsur intrinsik puisi. Menentukan unsur intrinsik puisi merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (16 dan 17) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan unsur intrinsik puisi. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan unsur intrinsik puisi.
Butir
soal no. (18, 24, 25 dan 26) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan unsur intrinsik
cerpen/novel/drama.
Butir soal no. (18, 25 dan 26) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi sastra.
Butir soal no. (18, 25 dan 26) menuntut siswa untuk dapat menentukan unsur intrinsik
cerpen/novel/drama.
Menentukan unsur intrinsik
cerpen/novel/drama
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (18, 24, 25 dan 26) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan unsur intrinsik
cerpen/novel/drama.
Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa
dapat Menentukan
unsur intrinsik cerpen/novel/drama.
Butir
soal no. (19) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (20) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan perubahan makna kata. Butir soal no. (20) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi makna atau semantik. Butir soal no. (20)
menuntut siswa untuk dapat menentukan perubahan makna kata. Menentukan
perubahan makna kata
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (20) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk perubahan makna menyempit. Butir
soal tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan perubahan makna kata.
Butir
soal no. (21 dan 22) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan kalimat tanya yang
sesuai dengan konteks.
Butir soal no. (21 dan 22) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi kalimat
tanya. Butir soal no. (21 dan 22) menuntut siswa untuk dapat menentukan kalimat tanya yang
sesuai dengan konteks.
Menentukan kalimat
tanya yang sesuai dengan konteks
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (21 dan 22) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk kalimat tanya retoris.
Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa
dapat menentukan
kalimat tanya yang sesuai dengan konteks.
Butir
soal no. (23) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (27) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan unsur ekstrinsik novel. Butir soal no. (27) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi unsur ekstrinsik. Butir soal no. (27)
menuntut siswa untuk dapat menentukan unsur ekstrinsik novel. Menentukan
unsur ekstrinsik novel
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (27) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan unsur ekstrinsik novel. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan unsur ekstrinsik
novel.
Butir
soal no. (28) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan penulisan kata sesuai
EYD. Butir soal no.
(28) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi penulisan yang tidak
sesuai. Butir soal no. (28) menuntut siswa untuk dapat menentukan kata yang
tidak sesuai EYD. Menentukan
penulisan kata sesuai EYD
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (28) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penulisan kata sesuai EYD. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan penulisan kata sesuai
EYD.
Butir
soal no. (29 dan 49) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan kalimat pengumuman. Butir soal no. (29 dan 49)
merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi kalimat pembuka pada pengumuman.
Butir soal no. (29 dan 49) menuntut siswa untuk dapat menentukan kalimat pengumuman. Menentukan kalimat pengumuman merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (29 dan 49) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan kalimat pengumuman. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan kalimat pengumuman.
Butir
soal no. (30, 31, 32 dan 33) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan penulisan
bagian-bagian surat.
Butir soal no. (30, 31, 32 dan 33) merupakan bentuk soal yang mengenai
kompetensi penulisan surat. Butir soal no. (30, 31, 32 dan 32) menuntut siswa
untuk dapat menentukan
penulisan bagian-bagian surat..
Menentukan penulisan
bagian-bagian surat.
merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (30, 31, 32 dan 33) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penulisan
bagian-bagian surat.
Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa
dapat menentukan
penulisan bagian-bagian surat.
Butir
soal no. (34) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (35 dan 48) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan penulisan jenis-jenis
surat. Butir soal
no. (35 dan 48) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi penulisan jenis
surat. Butir soal no. (35 dan 48) menuntut siswa untuk dapat menentukan penulisan jenis-jenis
surat. menentukan penulisan jenis-jenis
surat merupakan
bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (35 dan 48) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penulisan jenis-jenis
surat. Butir soal
tersebut secara langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan penulisan jenis-jenis
surat.
Butir
soal no. (36, 37 dan 38) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan unsur-unsur isi wacana
Menentukan unsur-unsur isi wacana.
Butir soal no. (36, 37 dan 38) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi
wacana. Butir soal no. (36, 37 dan 38) menuntut siswa untuk dapat menentukan unsur-unsur isi wacana. Menentukan unsur-unsur isi wacana merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (36, 37 dan 38) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar
kompetensi lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan unsur-unsur isi wacana. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat Menentukan unsur-unsur isi wacana.
Butir
soal no. (39) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan jenis karangan. Butir soal no. (39) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi menyusun kalimat menjadi pargraf deduktif.
Butir soal no. (39) menuntut siswa untuk dapat menentukan jenis karangan deduktif. Menentukan jenis karangan merupakan bentuk pencapaian kompetensi.
Butir
soal no. (39) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan jenis karangan. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan jenis karangan.
Butir
soal no. (43) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah melengkapi kalimat rumpang. Butir soal no. (43) merupakan
bentuk soal yang mengenai kalimat rumpang. Butir soal no. (43) menuntut siswa
untuk dapat melengkapi
kalimat rumpang. Melengkapi kalimat rumpang merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (43) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk melengkapi kalimat rumpang. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat melengkapi kalimat rumpang.
Butir
soal no. (45 dan 46) tidak sesuai dengan SKL dan Indikator Bahasa Indonesia
tahun pelajaran 2011/2012 untuk SMK.
Butir
soal no. (47) berdasarkan standar kompetensi lulusan adalah menentukan penulisan unsur-unsur
karya ilmiah. Butir
soal no. (47) merupakan bentuk soal yang mengenai kompetensi catatan kaki.
Butir soal no. (47) menuntut siswa untuk dapat menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah. Menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (47) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah. Butir soal tersebut secara
langsung menunjukkan ketercapaian soal agar siswa dapat Menentukan penulisan unsur-unsur
karya ilmiah.
Butir
soal no. (50) berdasarkan standar kompetensi lulusan menentukan kalimat poster. Butir soal no. (50) merupakan
bentuk soal yang mengenai kompetensi menentukan kalimat poster. Butir soal no.
(50) menuntut siswa untuk dapat menentukan kalimat poster. Menentukan kalimat poster merupakan bentuk pencapaian
kompetensi.
Butir
soal no. (50) memiliki relevansi langsung pada pemetaan standar kompetensi
lulusan dan indikator terkait kemampuan untuk Menentukan kalimat poster. Butir soal tersebut secara langsung menunjukkan
ketercapaian soal agar siswa dapat menentukan kalimat poster.
SIMPULAN
Dari
50 butir soal Ujian Nasional terdiri atas 7 butir soal sastra, yaitu (16, 17,
18, 24, 25, 26, 27) dan 43 butir soal bahasa, yaitu (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 21, 22, 23, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,
37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50). Sedangkan soal yang
tidak sesuai dengan standar kompetensi lulusan ada 4 soal yaitu soal nomor (10),
(19), (23), (34) dan 46 soal sudah sesuai dengan standar kompetensi lulusan SMK
tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa kesesuaian antara standar kompetensi indikator ketercapaian dengan soal
ujian nasional bahasa Indonesia tahun pelajaran 2011/2012 sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan atau disingkat KTSP. Kesesuaian tersebut akan berpengaruh dengan
tingkat keberhasilan peserta didik dalam menghadapi soal ujian nasional
selanjutnaya disingkat UN.
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. 2009.
“Permendiknas Nomor 75 Tahun 2009”. http://www.bsnp-indonesia.org.
Diakses pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 12.55 WIB.
BSNP. 2009.
“Permendiknas Nomor 23 Tahun 2009”. http://www.bsnp-indonesia.org.
Diakses pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 12.55 WIB.
BSNP. 2009. :
“Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum”.
Nasuiton, 2009. Kurikulum
Pengajaran. Jakarta; Bumi Aksara.
Purwanto,
Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik
Evaluasi Pendidikan”. Jakarta : Remadja Karya.
Sugiono. 2007. Penelitian
Kualitatif”. Bandung: Angkasa.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartono,
Irwan. 2004. Metode Penelitian Sosial.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudaryanto,
1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis
Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Lampiran
Komentar
Posting Komentar